PLC adalah salah satu controller yang banyak digunakan oleh industri-industri atau pabrik-pabrik untuk memroduksi secara otomatis atau digunakan untuk memonitoring suatu plant yang mempunyai ruang lingkup yang besar. Industri-industri sering menggunakan PLC karena device ini mempunyai jumlah I/O yang banyak dan dapat diexpansi sesuai dengan serinya.selain itu PLC juga mudah digunakan (user friendly) dan mempunyai memori yang dapat diprogram untuk penyimpanan intruksi-intruksi yang mengimplementasikan fungsi-fungsi seperti logika, urutan, perwaktuan,pencacahan dan operasi aritmatik yang digunakan untuk mengontrol mesin atau suatu sistem.
Berdasarkan
namanya konsep PLC adalah sebagai berikut :
1. Programmable, menunjukkan
kemampuan dalam hal memori untuk menyimpan program yang telah dibuat yang
dengan mudah diubah-ubah fungsi atau kegunaannya.
2. Logic, menunjukkan
kemampuan dalam memproses input secara aritmatik dan logic (ALU), yakni
melakukan operasi membandingkan, menjumlahkan, mengalikan, membagi, mengurangi,
negasi, AND, OR, dan lain sebagainya.
3. Controller, menunjukkan
kemampuan dalam mengontrol dan mengatur proses sehingga menghasilkan output
yang diinginkan. Fungsi dan kegunaan PLC sangat luas. Dalam prakteknya PLC
dapat dibagi secara umum dan secara khusus
Secara umum fungsi PLC adalah sebagai berikut:
1. Sekuensial Control. PLC memproses input sinyal biner menjadi output
yang digunakan untuk keperluan pemrosesan teknik secara berurutan (sekuensial),
disini PLC menjaga agar semua step atau langkah dalam proses sekuensial
berlangsung dalam urutan yang tepat.
2. Monitoring Plant. PLC secara terus menerus memonitor status suatu sistem
(misalnya temperatur, tekanan, tingkat ketinggian) dan mengambil tindakan yang
diperlukan sehubungan dengan proses yang dikontrol (misalnya nilai sudah
melebihi batas) atau menampilkan pesan tersebut pada operator.
3. Sedangkan fungsi PLC secara khusus adalah dapat memberikan input ke CNC
(Computerized Numerical Control). Beberapa PLC dapat memberikan input ke CNC
untuk kepentingan pemrosesan lebih lanjut. CNC bila dibandingkan dengan PLC
mempunyai ketelitian yang lebih tinggi dan lebih mahal harganya. CNC biasanya
dipakai untuk proses finishing, membentuk benda kerja, moulding dan sebagainya.
Prinsip kerja sebuah PLC adalah menerima sinyal
masukan proses yang dikendalikan lalu melakukan serangkaian instruksi logika
terhadap sinyal masukan tersebut sesuai dengan program yang tersimpan dalam
memori lalu menghasilkan sinyal keluaran untuk mengendalikan aktuator atau
peralatan lainnya
·
Bahasa pemograman PLC
Terdapat lima tipe bahasa
pemrograman yang bisa dipakai untuk memprogram PLC, meski tidak semuanya
di-support oleh suatu PLC, yaitu antara lain :
1. Bahasa pemrograman Ladder Diagram (LD)
2. Bahasa pemrograman Instruction List (IL)/Statement List (SL)
3. Bahasa pemrograman Sequential Function Chart (SFC)/Grafcet
4. Bahasa pemrograman Function Block Diagram (FBD)
5. Bahasa pemrograman tingkat tinggi (high-level), contohnya Visual Basic
1. Bahasa pemrograman Ladder Diagram (LD)
2. Bahasa pemrograman Instruction List (IL)/Statement List (SL)
3. Bahasa pemrograman Sequential Function Chart (SFC)/Grafcet
4. Bahasa pemrograman Function Block Diagram (FBD)
5. Bahasa pemrograman tingkat tinggi (high-level), contohnya Visual Basic
disini akan dibahas bahasa pemrograman PLC
yang sering digunakan yaitu ladder diagram. Ladder diagram mudah dipahami
karena menggunakan simbol komponen elektromagnetik-mekanik relay, fuction blok
seperti timer, counter,, trigger, konditional, serta blok fungsi yang
didefinisikan sendiri oleh programmer.
Disini saya akan membahas
bahasa pemrograman PLC yang paling populer digunakan dan paling mudah dipahami,
yaitu Ladder Diagram, dengan menggunakan contoh rangkaian Interlock.
Ladder Diagram mudah dipahami karena menggunakan pendekatan grafis, yaitu
menggunakan simbol-simbol komponen elektromagnetik-mekanik relay (coil dan
contact), blok-blok fungsi (function block), seperti timer, counter,
trigger, kondisional, serta blok fungsi yang didefinisikan sendiri oleh programmer.
Selain itu, karena Ladder Diagram menggunakan pendekatan grafis, maka
programmer menjadi lebih mudah untuk melakukantroubleshooting pada
program yang akan dijalankan pada PLC.
Bagian-bagian PLC antara lain :
Bagian-bagian PLC antara lain :
1. Central
Prosesing Unit (CPU)
CPU berfungsi untuk mengontrol dan mengawasi
semua pengopersian dalam PLC,melaksanakan program yang disimpan didalam memory.
Selain itu CPU juga memproses dan menghitung waktu memonitor waktu pelaksanaan
perangkat lunak dan menterjemahkan program perantara yang berisi logika dan
waktu yang dibutuhkan untuk komunikasi data dengan pemograman.
2. Memory
Memory yang terdapat dalam PLC berfungsi untuk
menyimpan program dan memberikan lokasi-lokasi dimana hasil-hasil perhitungan
dapat disimpan didalamnya. PLC menggunakan peralatan memory semi konduktor
seperti RAM (Random Acces Memory), ROM (Read Only Memory), dan PROM
(Programmable Read Only Memory) RAM mempunyai waktu akses yang cepat dan
program-program yang terdapat di dalamnya dapat deprogram ulang sesuai dengan
keinginan pemakainya. RAM disebut juga sebagai volatile memory, maksudnya
program program yang terdapat mudah hilang jika supply listrik padam.
Dengan demikian untuk mengatasiu supply
listrik yang padam tersebut maka diberi supply cadangan daya listrik berupa
baterai yang disimpan pada RAM. Seringkali CMOS RAM dipilih untuk pemakaian
power yang rendah. Baterai ini mempunyai jangka waktu kira-kira lima tahun
sebelum harus diganti.
3. Input /
Output
Sebagaimana PLC yang direncanakan untuk
mngontrol sebuah proses atau operasi mesin, maka peran modul input / output
sangatlah penting karena modul ini merupakan suatu perantara antara perangkat
kontrol dengan CPU. Suatu peralatan yang dihubungkan ke PLC dimana megirimkan
suatu sinyal ke PLC dinamakan peralatan input. Sinyal masuk kedalam PLC melalui
terminal atau melalui kaki – kaki penghubung pada unit. Tempat dimana sinyal
memasuki PLC dinamakan input poin, Input poin ini memberikan suatu lokasi di
dalam memory dimana mewakili keadaannya, lokasi memori ini dinamakan input bit.
Ada juga output bit di dalam memori dimana diberikan oleh output poin pada
unit, sinyal output dikirim ke peralatan output.
Setiap input/output memiliki alamat dan
nomor urutan khusus yang digunakan selama membuat program untuk memonitor satu
persatu aktivitas input dan output didalam program. Indikasi urutan status dari
input output ditandai Light Emiting Diode (LED) pada PLC atau modul
input/output, hal ini dimaksudkan untuk memudahkan pengecekan proses
pengoperasian input / output dari PLC itu sendiri.
4. Power Supply
PLC tidak akan beroperasi bila tidak ada
supply daya listrik. Power supply merubah tegangan input menjadi tegangan
listrik yang dibutuhkan oleh PLC. Dengan kata lain sebuah suplai daya listrik
mengkonversikan suplai daya PLN (220 V) ke daya yang dibutuhkan CPU atau modul
input /output.
Berikut ini gambar bagian-bagian PLC Omron CJ1M
• TIPE
PLC
PLC dibagi menjadi beberapa tipe yang dibedakan berdasarkan ukuran
dan kemampuannya. Dan PLC dapat dibagi menjadi jenis-jenis berikut
1. Tipe compact
Ciri
– ciri PLC jenis ini ialah :
a. Seluruh komponen (power supply, CPU, modul
input – output, modul komunikasi) menjadi satu
b. Umumnya berukuran kecil (compact)
c. Mempunyai jumlah input/output relatif
sedikit dan tidak dapat diexpand
d. Tidak dapat ditambah modul – modul khusus
Berikut
ini contoh PLC compact Omron CP1L
Sumber
: Automation-talk info, Omron CP1L
1.
Tipe
modular
Ciri-ciri
PLC jenis Modular :
a.
Komponennya
terpisah ke dalam modul-modul.
b.
Berukuran
besar
c.
Memungkinkan
untuk ekspansi jumlah input/output(sehingga jumlah lebih banyak)
d.
Memungkinkan
penambahan modul-modul khusus
Berikut
ini contoh PLC modular dari omron.
Sumber
: OMRON, Programmable Controllers, (OMRON : 2004)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar